Selasa, 20 Mei 2008

Berhala Baru Di Dunia Pendidikan

Membahas tentang UASBN yang telah dilaksanakan oleh setiap
murid SD yang akan meneruskan ke tingkat SMP. Masih banyak
keprihatinan yang kita lihat! Sebagai salah satu contoh kita ambil
saja yang telah kita baca dikoran.

Seperti siswa kelas VI SD Negeri 6 pulau Lemukutan, Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat, yang hendak mengikuti UASBN Senin
( 12/05 ), terpaksa harus mengarungi laut sejauh 35 Km dan
diteruskan dengan menggunakan sampan untuk menuju ke SD Negeri 3
Karimunting tempat UASBN dilaksanakan, belum lagi mereka harus
tidur di rumah-rumah kosong yang ada di sekitar SD tempat

penyelenggaraan UASBN tersebut.

Walau penerangan hanya dengan lilin, dan tidur beralaskan karpet
juga dengan makanan yang seadanya ( lauk-pauk yang dibekali oleh
orang tua ), mereka harus tetap tinggal di tempat tersebut selama
ujian berlangsung, dan tanpa kehadiran orang tua yang mendampingi
mereka.

Sebenarnya mereka terpaksa mengambil pilihan ini, karena dengan
menempuh jalan secara bolak-balik, akan menghabiskan biaya yang
sangat besar ( sekali jalan Rp. 150.000,00 ). Ini adalah salah satu
kisah anak-anak Indonesia yang ingin mengikuti UASBN.

Masuk akalkah penyelenggaraan UASBN ini?
Manusiawikah penyelengaraan UASBN ini?

Sumber, Kompas Mei 2008


1 komentar:

SuaraIlalang mengatakan...

edanlah
ngeri pisan
ayo terus maju